Rabu, 18 September 2013

Puisi Kehidupan


WHERE ME HAPPY
                                                            (Nur Riska-9 juni 2013)

Tak sepeti malam kemarin, telah teringat semuanya kini
Saat aku harus menanggung semua sendiri
Ketika , semua bahkan angin tak ingin menemani
Hanya di atas hati yang rapuh kuberdiri
Merangkai sebuah kata-kata misteri
Yang tak mengandung makna untuk semua ini
Tatkala mimpi buruk itu menghampiri
Hanya air mata, dan kepedihan hati yang terasa
“mengapa harus aku” hanya tuturan itu yang tersampai
Saat ingin berteriak, seakan dunia membalikkan wajahnya
Siapa aku ? mengapa harus begini ?
Adakah yang mampu menjawab segala yang kuderita
Harapan untuk bahagia seperti mereka itu mimpiku
Namun, adakah yang mengerti apa yang aku mau
Tak mampukah kuciptakan dunia fantasiku
Dunia yang hanya ada aku dan kebahagiaanku
Hanya ingin lupakan segala luka masa lalu
Luka yang membuatku merasakan jatuhnya bongkahan batu
                   Seakan tak akan mau melepaskanku
                   Masa lalu yang kelam terus membayangiku
                   Hingga kadang harus kurasakan putus asa
                   Dan terciptalah goresan-goresan luka
                   Yang tercipta karena tak mampu menahan sakitnya luka masa lalu
                   Masa yang kelam, masa yang membawa duka untuk hidupku

Adakah yang mengulurkan tangannya untukku
Untuk ikut merasakan deritaku
Untuk ikut merasakan lukaku
Untuk merasakan kepedihanku, adakah itu ?
Atau hanyalah impian semata, impian yang terlalu jauh
Dan pasti hanya aku yang tahu
                   Ingin bahagia, apakah itu sangat sulit untukku
                   Mengapa semua terasa ingin menghindariku
                   Apa sebenarnya yang terjadi padaku ?
                   Mengapa harus ada yang disebut masa lalu ?
                   Mampukah aku membuat masa lalu itu perg ?i
                   Bisakah aku hidup tanpa harus merasa sepi ?
Menciptakan kebahagiaan dengan dinding-dinding bisu
Berteman dengan angin malam yang melintas
Tertawa dengan bintang yang gemerlap
Menangis dengan hujan yang mengguyur
Bermain dengan kabut-kabut awan
Cukupkah semua itu agar aku bahagia ?

                   Dimana manusia untukku ?
                    Dimana tempat untukku ?            
                   Dimana rasa untukku ?
                   Dimana kebahagian untukku ?
                   Dimana semua mimpi untukku ?
                   Ataukah aku harus tetap begini ?
Menangis pedih sendiri
Bercerita suka sendiri
Bahagia sendiri
Haruskah itu semua terjadi
Dimana takdir bahagiaku ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar